Senin, 03 Juni 2013

Nishfu Sya'ban


http://saipuddin.files.wordpress.com/2011/07/syaban.jpg
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3) أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ "Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?" ((QS. Al-Syuura: 21)

Dalam Shahihain, dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam: "Siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam urusan kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak."
Dan dalam Shahih Muslim, dari Jabir Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda dalam khutbah Jum'at: "Amma Ba'du: esugguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhamad –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, dan seburuk-buruk urusan (Islam) adalah yang diada-adakan. Maka setiap perkara bid'ah adalah sesat."
QS. Al-Syuura: 21)
sudah merupakan kebiasa an dinegri ini pada bulan  ini ada banyak acara,  Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan, setiap perkara yang dibuat-buat manusia sesudah beliau lalu dinisbatkan kepada Islam –baik yang berbentuk perkataan dan perbuatan- maka itu adalah bid'ah. Dan setiap bid'ah tertolak, yakni dikembalikan kepada pembuatnya, walaupun niatnya baik.
 Di antara perkara bid'ah yang dibuat orang adalah perayaan malam Nishfu Sya'ban dengan mendirikan shalat khusus –biasa disebut shalat Bara'ah- dan mengistimewakan siangnya dengan puasa. Padahal, tidak ada dalil shahih yang bisa dijadikan sandaran amal ini. Terdapat beberapa dalil yang menerangkan keutamaan malam nishfu Sya'ban, tapi statusnya didhaifkan oleh mayoritas ulama.